Waktu terus bergulir dan tak dapat diulang kembali,
hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Kenagan indah
dalam ingatan telah pergi tenggelam berganti pikiran yang masam. Saat petang
menjelang sinar rembulan nampak terang diantara jutaan bintang yang berkerlip
redup. Di bawah naungan malam, Ardi masih saja sibuk dengan materi-materi Ujian
Nasional yang kurang tiga bulan lagi. Membaca dan mengerjakan soal-soal
latihan, saat sedang serius-seriusnya belajar, terdengar nada dering sms dari
handponenya.
Dia bergegas mengambil handpone yang diletakan di atas
tempat tidurnya. Setelah dibuka, ada satu pesan diterima, pesan itu berasal
dari Galang teman sekelas sekaligus teman dekatnya. Sms itu berisi “ Dhi kamu
kenal yang namanya Risa anak kelas X5 gak yang waktu itu tes sekelas sama
kita?” Sejenak Ardi berpikir mengingat-ingat kalau saja dia tau, tapi saat
mengingat-ingat itu, satu kenagan yang lama telah dilupakan muncul kembali,
yaitu pertemuanya dengan seorang perempuan yang cantik dan manis. “Seandainya
aku dapat berkenalan dengan perempuan itu, pasti hatiku senag sekali,” katanya
dalam hati sambil membayangkan wajah si perempuan itu. Ardi berbalik tanya
dengan membalas sms Galang. “Risa siapa toh Lang, aku aja ndak kenal sama
adek-adek kelas?” jawab Ardi melalui
sms. “ Halah orang yang duduk disebelah Hilda itu lho, mosok ga tau?” jawab
Galang. Membaca sms jawaban dari Galang, Ardi mengada-ada dalam benaknya apakah
yang ditanyakan Galang adalah seorang perempuan yang selama ini dia bayangkan,
tapi Ardi masih ragu, dia bertanya pada galang lagi. “Risa itu ndak yang duduk
di belakangmu, orange manis itu, rambutnya panjang?” jawab Ardi penuh tanda
tanya besar. “ iya,” jawab Galang. Ardi pun bertanya-tanya ada apa gerangan
dengan perempuan yang selama ini selalu terngiang-ngiang dibenaknya itu.